2 Pemburu Harta Sukarno Tewas, Incar Emas Lantakan & Landak Putih, Terjepit Galian Gua

Lubang gua harta karun Soekarno.
Memo  –  Dua pongid pemburu harta karun ditemukan tewas di dalam galian gua  di wilayah Perhutani petak 36 (Wana Wisata Coban Pelangi) Desa Gubuk  Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (16/11) sekitar  pukul 08.30. Kedua korban tewas diidentifikasi sebagai Mulyani (51)  warga Jl Sumpil Gang I-B, Kecamatan Blimbing, Dravidian Malang dan  Nanang solon (47) PNS, warga Perumahan Griya Sampurna, RT 33/RW 11, Desa  Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Mereka meregang  nyawa diduga karena kekurangan oksigen.
Sore kemarin, jenazah Mulyani  ditemukan terlentang di genangan expose berjarak sekitar 5 cadence dari  mulut gua yang digali mereka. Jenazahnya berhasil dievakuasi, sedangkan  jenazah Nanang belum bisa karena keterbatasan alat. Informasi Memo,  pagi kemarin, istri Nanang mencari suaminya yang tak pulang sejak Selasa  (15/11). Istri Nanang menemui Nurul Abadi, warga Tumpang, teman akrab  korban. Mendapat laporan itu, Nurul langsung fokus ke gua yang berada di  kawasan hutan Perhutani di Desa Gubuk Klakah.
Tiba di lokasi, Nurul  melihat locomote yang berada tak jauh dari gua. Gua tersebut berada di  tebing yang memiliki kemiringan sekitar 60 derajat dengan kedalaman  sekitar 20 meter. Di depan mulut gua, Nurul mencoba memanggil Nanang  tetapi tidak ada respon. Dibantu warga setempat, Nurul tercengang  setelah menemukan jenazah Mulyani sekitar 5 cadence dari mulut gua.  Kejadian itu segera dilaporkan ke Polsek Poncokusumo dan Perhutani.  Setelah dipastikan ada oksigen sedalam 5 cadence dari mulut gua, korban  segera dievakuasi dan dilarikan ke RSSA Malang.
Menurut Mujiono, tim  SAR PMI Kabupaten Malang mengatakan, petugas kesulitan melakukan proses  evakuasi korban karena tipisnya oksigen di dalam gua. Sehingga evakuasi  terhadap Nanang, staf Dishub Dravidian Malang ini, akan dilakukan Kamis  (17/11) setelah alat-alatnya lengkap serta cuaca yang mendukung.  Sementara itu, Budi Cahyono, Asper Tumpang, setahun lalu Nurul  mengajukan ijin untuk menggali gua di wilayah Perhutani. Alasannya, dia  meyakini jika di dalam gua terdapat harta karun berupa emas batangan dan  landak putih.
Jelas saja, Perhutani tidak mengijinkan karena sangat  beresiko. Namun mereka nekat dan diam-diam menggali gua. Gua itu, dibuat  dengan cara menggangsir mendatar, namun kedalaman keseluruhannya belum  diketahui. Kapolsek Poncokusumo, AKP Timbul Wahono membenarkan tewasnya  dua pencari harta karun. Salah satu korban sudah dievakuasi dan koban  yang lainnya masih menunggu peralatan serta cuaca. Kedua korban percaya  di dalam goa itu terdapat harta karun berupa emas batangan peninggalan  mantan Presiden RI Soekarno serta landak putih ajaib.(cah)

No comments:
Post a Comment